PENDAHULUAN
Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia.
Diantara Angiospermae, Poaceae paling banyak menghasilkan pangan yang
berasal dari biji. Fabaceae menempati tempat kedua dalam kepentingan
itu. Selain untuk pangan, biji menjadi sumber minuman (misalnya kopi,
coklat dan bir), obat, serat (kapas) dan minyak yang digunakan dalam
industri.
Apabila dikaitkan dengan tujuan pemanfaatannya, biji mempunyai dua
pengertian, yaitu biji dan benih. Biji dapat digunakan untuk bahan
pangan, pakan hewan (ternak) atau bahan untuk ditanam selanjutnya.
Sedangkan benih adalah biji terpilih yang hanya digunakan untuk
penanaman selanjutnya dalam rangka untuk mengembangbiakan tanaman atau
memproduksi biji baru.
Ukuran biji tanaman bervariasi tergantung pada jenisnya. Jangka umur
benih bervariasi, bisa antara satu minggu sampai jutaan tahun. Biji
tanaman hortikultura ada yang mempunyai jangkauan umur benih berkisar
antara 1 hingga 4 musim tanam atau 3 hingga 12 bulan, sehingga dalam
penyimpanannya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar viabilitas
benih tetap tinggi.
Struktur biji berhubungan erat dengan cadangan makanan karena
akumulasi cadangan makanan berhubungan erat dengan struktur biji atau
tempat dimana cadangan makanan tersebut akan di simpan. Biji adalah
perkembangan lebih lanjut dan ovum yang dibuahi. Derajat dari
macam-macam variasi komponen dalam perkembangan biji bisa sama atau
tidak, semua tergantung dengan beberapa struktur dasar yang berbeda
untuk masing-masing tipe biji. Variasi dalam ukuran, ada atau tidaknya
endosperm, warna dan testa dan jumlah klorofil pada biji dapat dijumpai
pada beberapa spesies. Namun faktor-faktor yang menyebabkan variasi
tersebut dari biji belum diketahui dengan baik.
- A. Struktur Biji
Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat
pembuahan, tabung sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan
menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya
bersatu dengan inti sel telur dan yang lain bersatu dengan dua inti
polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet
jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio.
Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan
inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan
jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan
(penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda. Biji masak terdiri dari
tiga bagian yaitu: embrio dan endosperm yang dihasilkan dari pembuahan
ganda serta kulit biji yang dibentuk oleh dinding bakal biji, termsuk
kedua integumentnya.
Embrio adalah sporofit muda yang tidak segera melanjutkan
pertumbuhannya, melainkan memasuki masa istirahat (dorman). Saat biji
biasanya tahan stress yaitu tahan terhadap kekurangan air, panas atau
dingin yang berlebihan, penekanan dan serangan kimiawi. Embrio
senantiasa diiringi oleh cadangan makanan baik organik maupun anorganik
yang berada di sekeliling embrio atau di dalam jaringannya sendiri.
Kulit biji atau testa bersifat tahan atau kadang-kadang memiliki
permukaan yang memudahkan penyebarannya oleh angin. Biji mampu bertahan
dalam lingkungan yang keras. Oleh karena itu, suatu spesies dapat
bertahan dalam iklim miskin (kurang menguntungkan pertumbuhan) dengan
memiliki daur pertumbuhan yang sesuai dengan masa musim yang
menguntungkan atau optimal. Daur pertumbuhan itu diikuti oleh mekanisme
pertahanan dalam fase biji jika lingkungan terlalu keras. Selain
toleransi terhadap strees seperti itu, biji juga merupakan alat untuk
bergerak melalui lingkungan atau berpindah tempat. Setelah mencapai
tempat yang cocok, biji menyerap air dan sporofit muda didalamnya dapat
segera tumbuh, didukung oleh makanan cadangan yang ada padanya.
Cadangan makanan dalam biji menunjang sporofit muda yang muncul dari
biji yang berkecambah sampai mampu berfotosintesi. Sebab itu,
penyimpanan cadangan makanan merupakan salah satu fungsi utama biji.
Penyimpanan makanan dilakukan terutama diluar embrio, yaitu dalam
endosperm atau perisperm. Endosperm dibentuk oleh hasil pembelahan
penyatuan inti sel jantan dengan inti sel sentral. Perisperm adalah
jaringan nucleus yang menyimpan cadangan makanan. Namun, di banyak
tumbuhan dikotil kedua jaringan tersebut hidup singkat saja dan makanan
diserap oleh embrio yang sedang berkembang sebelum biji memasuki masa
istirahat. Dalam hal itu makanan disimpan dalam tubuh embrio yaitu dalam
keping bijinya.
Dalam perkembangannya bakal biji menjadi biji, bagian terbesar volume
biji ditempati oleh embrio atau oleh embrio bersama dengan endosperm,
sedangkan integument tertekan ketika bagian dalamnya berkembang menjadi
besar dan berkurang tebalnya. Mikropil dapat terlihat sebagai pori kecil
atau kurang jelas. Sebagian atau seluruh funikulus lepas dari biji dan
meninggalkan bekas yang disebut hilum. Pada biji anatrop, bagian
funikulus yang melekat pada biji tetap bertahan dan dikenalisebagai alur
memanjang atau rafe di satu sisi biji. Setelah pembuahan, bagian ujung
distal dari funikulus dapat tumbuh menghasilkan tonjolan disebut aril,
yang tumbuh menyelubungi biji. Aril sering terdapat di tumbuahan tropika
dan subtropika, seperti Intsabijuga, Pithecellobium dulce, duren (Durio zibethinus) dan pala (Myristica fragrans).
Diperkirakan aril merupakan alat adaptasi untuk penyebaran oleh hewan.
Kadang- kadang tonjolan itu tumbuh tidak di ujung funikulus, melainkan
di salh satu tempat lain pada biji. Struktur seperti itu disebut ariloid. Contohnya adalah pada biji jarak (Ricinus communis) yang bertempat di dekat mikropil dan disebut karunkula.
Selain itu, ada struktur serupa sumbat yang dibentuk didaerah mikropil
yang sewaktu perkecambahan akan lepas dengan batas pelepaan yang bundar.
Alat seperti itu disebut operculum dan ditemukan misalnya pada biji enau (Arenga pinnata).
- B. Struktur Biji Jarak (Ricinus communis)
Biji jarak berkembang dari bakal biji berintegumen, yaitu sel induk
megaspore tertanam beberapa lapisan di bawah epidermis (gambar 1 A).
Sebuah berkas pembuluh meluas lewat funikulus ke daerah kalaza dan
bercabang di integumen dalam. Pada penampang melintang percabangan
tampak seperti cincin.
Kantung embrio tertanam cukup dalam pada nuselus. Mikropil dibentuk
oleh kedua integumen. Suatu struktur yang tumbuh dari plasenta, yaitu obturator,
sedikit menjorok kedalam mikropil. Obturator adalah struktur yang
dianggap menuntun tabung polen ke mikropil. Setelah pembuahan terdapat
perybahan, yaitu: pada integument luar, sel epidermis luar meluas
tangensial dan menyimpan bahan yang mengaktifkan warna coklat dari biji.
Sel epidermis dalam memanjang seperti tiang tetapi mesofil diantara
kedua lapisan itu rusak tertekan. Dekat mikropil terbentuk karun kula
yang mendorong obturator kea rah plasenta. Sel epidermis luar dari
integumen dalam memanjang radial, memperoleh susunan tiang dan
tersklerifikasi. Sewaktu endosperm dan embrio berkembang, sel nuselus
didekat mikropil membesar dan membentuk vakuola, dan yang ada di daerah
kalaza mengalami pembelahan berulang kali. Kegiatan merismatik inilah
yang teritama menyebabkan pertumbuhan biji. Kecuali adanya sisa sedikit
di tempat embrio melekat, jaringan nuselus dekat mikropiL remuk.
Jaringan nuselus dekat kalaza masih ada di sekeliling kantung embrio
yang membesar (gambar 1 C). Seiring dengan perkembangan endosperm,
jaringan nuselus terdorong kea rah lateral dan menjadi suatu lapisan sel
remuk yang melapisi kulit biji. Pada keadaan masak, endosperm merupakan
bagian terbesar dari biji dan embrio berada sepanjang sumbu panjang
dari biji (gambar 1 D).
- C. Jaringan Cadangan Makanan
Biji yang menyimpan cadangan makanan dalam endosperm (terutama pada
monokotil) atau perisperm (Amaranthaceae, Chenopo daceae, Polygonaceae)
disebut biji beralbumin, sedangkan yang tidak memilikinya dinamakan biji
nonalbumin. Namun, perbedaan itu tidak mutlak karena biasanya tampak
kombinasi antara penyimpanan dalam embrio dan yang diluarnya.
Endosperm merupakan jaringan yang khas bagi Angiospermae dan
merupakan hasil penyatuan tiga inti, yaitu dua inti polar dan satu inti
gamet jantan. Ada tiga macam cara pembentukan endosperm, yaitu nuklir,
seluler dan helobial. Pada endosperm nuklir, pembelahan inti
menghasilkan sejumlah besar inti bebas. Endosperm seperti itu dapat
tetap berinti bebas atau kemudian mengalami pembentukan dinding
disekeliling setiap inti. Contohnya pada Capsela bursa-pastoris.
Pada endosperm seluler, pembentukan dinding dimulai pada mitosis
pertama dan berlanjut selama endosperm tumbuh. Pada endosperm helobial,
kantung embrio terbagi menjadi dua sel yang tak sama besar. Sel yang
besar (biasanya didaerah kalaza) umumnya berkembang nonseluler,
sedangkan sel di dekat mikropil selain berukuran lebih kecil juga
beragam perilakunya. Jenis hilobial ditemukan terutama pada monokotil.
Jenis endosperm nuklir, inti bebas biasanya berkumpul dilapisan
sitoplasma parietal (di tepi) dan ditengah sel terdapat vakuola yang
besar. Namun, pada Capsella, inti endosperm berhimpun dikedua
ujung kantung embrio. Endosperm di ujung kalaza terlibat dalam
pencernaan sel nuselus. Pada sejumlah tumbuhan, sel nuselus seperti itu
mula-mula amat membesar dan bersitoplasma banyak sebelum hancur
dihadapan kantung embrio yang membesar. Ketika tumbuh, sel nuselus yang
berhipertrofi itu, sebagaimana tampak pada Capsella, menunjukkan adanya protein dan asam nukleat.
Pembentukan dinding sel terjadi saat inti ada di daerah parietal
(tepi). Dalam pembentukan dinding, tampak adanya fragmoplas dan papan
sel. Endosperm selule mula-mula ditemukan di ujung mikropil dan secara
bertahap memenuhi ruang tengah yang berisi cairan vakuola. Pada kelapa (Cocous nucifera)
yang termasuk kelompok berjenis endosperm nuklir, ruang tengah tidak
terisi sel melainkan berisi cairan air kelapa di waktu buah masak.
Bahan makanan utama yang disimpan dalam biji adalah karbohidrat,
protein dan lipid. Ketiga senyawa itu bersama-sama namun jumlahnya
beragam dalam biji. Dilihat dari berat keringnya, biji serealia
mengandung pati 70-80%, pada ercis dan kacang sekitar 50%. Pada biji
jagung meskipun cadangan makanan utama adalah pati yang terutama
ditemukan dalam endosperm, embrionya mengandung minyak sebanyak 50%.
Biji kedelai berisi 20% minyak dan 40% protein.
- Karbohidrat
Butir pati dibentuk sebagai butir tunggal atau majemuk. Pada keadaan
masak, endosperm yang berisi pati pada Poaceae dan beberapa familia lain
berada dalam keadaan tidak hidup dan butir pati tidak dikelilingi
selubung amiloplas.
Sewaktu perkecambahan, butir pati terurai di permukaannya ketika
mulai dihidrolisis. Aktivitas fosforilasi diikuti oleh alfa-amilase dan
maltase. Pada serealia, terurainya kandungan endosperm bergantung pada
enzim yang disekresikan oleh lapisan aleuron. Secara umum telah diterima
bahwa enzim dalam laipsan aleuron dirangsang oleh giberelin (GA3) sebab
dapat dirangsang oleh GA3 yang dibibihkan secara eksogen kepada
sepotong lapisan aleuron. Lokalisasi fosfatase pada jelai secara
sitokimiawi secara in vitro maupun in vivo menunjukkan
bahwa ketika biji mengimbibisi air, aktivitar enzim meningkat dengan
atau tanpa pembubuhan GA3 dan bahwa sebagian besar enzim berkumpul dalam
dinding sel. Jika ada GA3, dinding mengalami korosi (penguraian) dan
enzim bebas memasuki endosperm. Pengamatan itu mengindikasikan bahwa GA3
mengendalikan pembebasab enzim dan bahwa beberapa cara sintesis enzim
mungkin tak bergantung pada GA3.
Glukosa yang terjadi sebagai hasil hidrolisis pati dalam endosperm
serealia diserap oleh skutelum, kemudian disintesis menjadi polisakarida
dan diangkut ke kecambah yang sedang tumbuh.
Pada beberapa macam biji, cadangan makanan karbohidrat tersimpan
dalam dinding yang menebal. Dinding seperti itu sebagian besar terdiri
dari hemiselulosa yang jika dihidrolisis menghasilkan manosa dan
monosakarida lain. Macam penyimpanan ini terdapat pada misalnya: sel
endosperm kopi, kesemek (Diospyros kaki) dan korma (Phoenix dactylifera) atau pada keeping biji seperti pada Lupinus dan Impatiens.
- Protein
Sintesis protein cadangan berlangsung pada perkembangan biji
bersama-sama dengan sintesis karbohidrat dan lipid. Protein cadangan
pada Fabaceae berupa globulin dan hanya terdapat pada biji. Protein
cadangan terdapat sebagai tubuh protein dan susunannya beragam. Ada
yang tak menunjukkan kandungan butir lain dalam matriks proteinnya,
sementara yang lain mungkin mengandung satu butir atau lebih dari
senyawa berikut: globolid yang berisi garam dari asam fitat yang tak
terlarut, krisstaloid protein, tubuh protein-karbohidrat, Kristal
kalsium oksalat.
Penelitian struktur-ultra mengindikasikan bahwa protein cadangan
berakumulasi dalam vakuola dan tampak sebagai tubuh yang diselubungi
oleh satuan membran, yang mungkin berupa tonoplas asal. Pada saat
perkecambahan, tubuh protein akanlarut dan diganti oleh vakuola
kecil-kecil yang kemudian bersatu menjadi satu vakuola besar.
- Lipid
Lipid termasuk sebagai tubuh minyak dalam sitoplasma sel yang
menyimpan minyak, misalnya pada skutelum serealia. Tubuh lipid juga
dinamakan vakuola berisi lipid atau sebagai sferosom dan dianggap
dikelilingi satuan membran. Cadangan lipid pada biji adalah trigliserid
yang dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak oleh enzim lipase.
Asam lemak dipakai dalam sintesis fosfolipid dan glikolipid yang
diperlukan untuk pembentukan organel, namun sebagian besar diubah
menjadi gula dan diangkat ke tubuh kecambah untuk pertumbuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agro, Alul. 2009. Pertumbuhan Vegetatif. www.alulagro.blogspot.com/2009/04/pertumbuhan-veg. Diakses pada tanggal 29 September 2009.
Anonim. 2009. Biji. http://id.wikipedia.org/wiki/Biji. Diakses pada tanggal 15 September 2009.
Hidayat, B Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung.
Kamil, Jurnalis. 1982. Teknologi Benih. Angkasa. Bandung.
{ 1 comments... read them below or add one }
MANA GAMBARNYAAAA?????
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar. Kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan blog ini. Terima kasih