Daun kaki kuda berupa tumbuhan terna menahun, batangnya merayap.
Banyak menghasilkan cabang-cabang yang membentuk tumbuhan baru hingga
tumbuhan membentuk rumpun yang menutupi tanah. Daunnya bundar, berbentuk
seperti ginjal, tepinya beringgit atau bergerigi, letaknya menggerombol
seputar batang. Bunganya berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam
karangan berupa payung yang muncul pada ketiak daun. Pada tiap karangan
biasanya terdapat 3 bunga. Buahnya kecil-kecil berupa buah buni yang
bentuknya lonjong, berbau agak wangi, rasanya pahit (Setijati, 1980).
Menurut Kartasapoetra (1992) pangkal daun berbentuk lebar, panjang
daun sekitar 1 cm sampai 7 cm, lebar 1,5 cm sampai 9 cm, dengan tangkai
yang panjang. Daun-daun pegagan berkandungan 9% campuran minyak astiri
dan damar (campuran ini sering dikenal sebagai velarin), dan 12% zat
mineral (alkali sulfat) serta zat penyamak.
Tanaman pegagan merupakan tanaman obat yang masih tumbuh secara liar.
Selain sebagai tanaman obat, pegagan juga banyak dimanfaatkan sebagai
sayuran (lalapan mentah atau dimasak) di berbagai negara di Asia
Tenggara (kecuali Philippina) dan di Sri Lanka. Di Thailand, Kamboja,
Laos dan Vietnam daun pegagan dibuat minuman jus yang ditambahkan
sedikit gula untk menghilangkan rasa pahit (Bermawie et al., 2006).
Kartasapoetra G.1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Hebat. Rineke Cipta. Jakarta.
Setijati, S., dkk. 1980. Tumbuhan Obat. Jakarta. Balai Pustaka.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar. Kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan blog ini. Terima kasih