Tingkat kepekatan nutrisi hidroponik sering menggunakan indikator
nilai konduktivtas listrik (Electrical Conductivity = EC). Unsur-unsur
hara yang terlarut dalam air berupa ion bermuatan positif (kation) dan
ion bermuatan negative (anion). Keberadaan ion-ion tersebut yang
memungkinkan konduktivitas listrik dalam larutan nutrisi dapat terukur
oleh alat EC meter.
EC meter atau electro-conductivity meter mengukur kelancaran pengantaran listrik antara kation dan anion. Hasil pengukuran terlihat pada monitor dengan satu atau dua digit dibelakang koma. Satuan pengukuran ialah mS/cm (mili-Siemens per cm, karena jarak antara katoda dan anoda adalah satu cm). di lapangan sering hanya digunakan mS saja tanpa menyebut cm-nya. Misalnya EC 2,5 mS/cm disebut EC 2,5 mS, atau sering hanya diucapkan EC 2,5.
Daftar Pustaka
Sutiyoso, Yos. 2009. Hidroponik Ala Yos. Jakarta. Penebar Swadaya
EC meter atau electro-conductivity meter mengukur kelancaran pengantaran listrik antara kation dan anion. Hasil pengukuran terlihat pada monitor dengan satu atau dua digit dibelakang koma. Satuan pengukuran ialah mS/cm (mili-Siemens per cm, karena jarak antara katoda dan anoda adalah satu cm). di lapangan sering hanya digunakan mS saja tanpa menyebut cm-nya. Misalnya EC 2,5 mS/cm disebut EC 2,5 mS, atau sering hanya diucapkan EC 2,5.
Daftar Pustaka
Sutiyoso, Yos. 2009. Hidroponik Ala Yos. Jakarta. Penebar Swadaya
Oleh:
Mega Dewana Putri
H0107018, Agronomi
Koordinator Asisten Praktikum Teknologi Hidroponik
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Tahun Ajaran 2011/2012 Semester Gasal
{ 1 comments... read them below or add one }
Makasih sangat membantu
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar. Kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan blog ini. Terima kasih