Untuk mengetahui arah dan pergerakan air dalam jaringan tumbuhan harus 
diketahui dahulu potensial air masing-masing sel dalam tumbuhan 
tersebut. Air akan bergerak dari sel yang memiliki potensial air tinggi 
menuju ke sel yang memiliki potensial air rendah, sampai terjadi 
keseimbangan diantara keduanya. Sel yang mendapat tambahan air akan naik
 turgiditasnya, dan potensial tekanan (turgor)-nya menjadi lebih besar.
Dengan demikian, maka potensial air tersebut naik. Bila tumbuhan 
mengelami kehilangan air yang cukup tinggi (karena laju transpirasi yang
 tinggi) maka potensial air jaringan/ sel tumbuhan akan menurun dan 
tumbuhan mungkin akan mengalami defisit air.
Potensial air sel atau jaringan ditentukan oleh 3 komponen faktor yakni 
potensial matriks, potensial solut, dan potensial tekanan. Hubungan 
tersebut dapat digambarkan dengan persamaan:
Ψw = Ψm + Ψs + Ψp, dimana
Ψw= potensial air dalam sel atau jaringan tumbuhan
Ψm= potensial matriks, menunjukkan ikatan molekul air dengan protoplasma dan dinding sel
Ψs= potensial solut, berhubungan dengan adanya zat terlarut yang kebanyakan terdapat dlaam vakuola
Ψp= potensial tekanan, karena adanya tekanan hidrostatik antara isi dan sel dinding sel
Nilai potensial matriks sangat berarti dalam sel yang tidak bervakuola 
dan dalam beberapa jaringan yang mengalami dehidrasi. Misalnya biji yang
 kering udara atau jaringan dari tumbuhan daerah kering atau padang 
pasir.
Pada umumnya dalam tumbuhan atau jaringan dewasa yang terdiri dari 
sel-sel yang bervakuola, potensial matriks tersebut diabaikan. Oleh 
karena itu persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:
Ψw= Ψs + Ψ p
 
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar. Kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan blog ini. Terima kasih