Pemakaian kolkhisin ditujukan untuk membuat tanaman menjadi poliploid
(jumlah kromosom lebih dari 2 genom). Terjadinya pelipatgandaan jumlah
kromosom akan menyebabkan perubahan tanaman dari bentuk aslinya
(perubahan warna, ukuran, bentuk, dan sebagainya). Dengan pemberian
kolkhisin, proses pembentukan serabut gelendong dan pemisahan kromosom
akan dicegah sehingga terbentuk sel poliploid. Selain itu kekentalan
dalam sitoplasma menurun dan hal ini mengakibatkan pembelahan sel
berhenti sampai tahap metafase (Welsh, 1991).
Penggandaan kromosom dengan menggunakan kolkhisin telah lama
digunakan dalam program perkembangbiakan tanaman. Dalam banyak tanaman,
poliploidisasi buatan sering menyertai perkembangan ukuran sel,
terutama organ reproduktif dan vegetatif (Omidbaigi et al., 2010).
Sulistianingsih et al. (2004) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa sifat umum tanaman poliploid adalah memiliki ukuran bagian-bagian
tanaman lebih besar, meliputi akar, batang, daun, bunga, atau buah.
Tanaman poliploid juga memiliki ukuran sel yang lebih besar, inti sel
besar, buluh-buluh pengangkutan berdiameter lebih besar, dan ukuran
stomata yang lebih besar. Bertambahnya ukuran diameter buluh-buluh
pengangkutan, sebagai akibat pemberian kolkhisin, menyebabkan diameter
batang tanaman yang lebih besar pula.
Omidbaigi, R., M. Mirzaee, M.E. Hassani, M. Sedghi Moghadam. 2010. Induction and Identification of Polyploidy In Basil (Ocimum basilicum L.) Medicinal Plant By Colchicine Treatment. Int. J. of Plant Prod. 4(2): 87-98.
Sulistianingsih, R., Suyanto, ZA., dan Anggia, E.N. 2004. Peningkatan
Kualitas Anggrek Dendrobium Hibrida Dengan Pemberian Kolkhisin. Ilmu Pertanian. 11(1): 13-21.
Welsh. J.R. 1991. Dasar – Dasar Genetika Dan Pemuliaan Tanaman. Erlangga. Jakarta.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar. Kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan blog ini. Terima kasih