Pertumbuhan tanaman berasal dari daerah meristem. 
Dalam daerah meristem, sel akan dapat mengalami pembelahan dan 
pemanjangan. Proses ini akan menghasilkan jaringan yang dapat segera 
berkembang menjadi bagian tanaman yang spesifik.
Daerah meristematis vegetatif akan memunculkan bagian-bagian seperti batang, daun, dan akar. Sedangkan bagian meristematis reproduktif akan menghasilkan organ-organ bunga (floral organs) yang selanjutnya akan menjadi buah dan biji.
Pertumbuhan vegetatif suatu tanaman berjalan sampai
 pada kondisi tanaman tersebut akan siap membentuk bunga. Seperti yang 
telah disinggung di atas bahwa meristem pucuk akan menghasilkan pemula 
daun atau pembungaan tergantung pada faktor genetis dan  lingkungan
 di mana tanaman tersebut tumbuh dan berkembang. Pada beberapa spesies 
kuncup yang sama pada mulanya akan menghasilkan daun, kemudian struktur 
bunga, selanjutnya daun lagi atau pada kondisi tertentu struktur bunga 
yang sudah terbentuk akan tidak berkembang dan ditunjukkan oleh 
pertumbuhan daun lagi atau kembali ke pertumbuhan vegetatif. Sedangkan 
pada tumbuhan monokarpik (semusim), transformasi kuncup vegetatif 
(menghasilkan daun) ke pembungaaan mengakhiri produksi daun lebih 
lanjut. Permulaan pembungaan pada tanaman-tanaman tersebut dapat 
dianggap sebagai keterlibatan terakhir dari sumber energy. Setelah 
tanaman berbunga dan terbentuk buah dan biji, tanaman akan segera mati, 
sebaliknya pada tanaman tahunan keterlibatan pada reproduktif seksual 
hanya sebagian saja, dan pertumbuhan vegetatif mungkin dapat terus 
menerus tanpa batas baik secara terpisah maupun serempak dengan 
pembungaan.
Pembungaan suatu tanaman ternyata sangat 
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sehingga dikatakan bahwa produksi 
organ reproduktif pada suatu tanaman melibatkan bermacam-macam peristiwa
 fisiologis dan morfologis yang mengarah pada pembungaan dan pembuahan 
sebagai respon tanaman terhadap faktor lingkungan.
Pada kondisi ini stimulus faktor luar dapat memacu 
induksi pembungaan tanaman, suatu perubahan fisiologis akan memungkinkan
 perkembangan primordial organ reproduktif. Perubahan ini untuk sampai 
pada kondisi tanaman dapat nyata membentuk bunga yang terlihat oleh mata
 yang memerlukan waktu beberapa hari, minggu bahkan bulan.
Faktor lingkungan yang dapat mendorong ke induksi 
pembungaan diantaranya adalah temperature yang kita kenal stimulasi oleh
 temperature rendah atau vernalisasi. Tetapi ada pula yang dipengaruhi 
oleh temperature malam yang rendah diikuti oleh periode temperature 
tinggi secara berulang, kondisi ini dikenal dengan istilah 
thermoperiodism, panjang malam (niktoperiode) yang secara umum dikenal 
sebagai pengaruh panjang hari/siang, kimiawi dan status nutrisi.
Sumber: Buku Ajar Fisiologi Benih Program Studi Agronomi FP UNS
Oleh : Tim Penyusun Buku Fisiologi Benih, 2007
 
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar. Kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan blog ini. Terima kasih