Setelah tanaman terinduksi ke pembungaan, transisi 
morfologis meristem dari vegetatif ke keadaan pembungaaan disebut dengan
 inisiasi pembungaan. Inisiasi  pembungaan kurang 
mendapatkan perhatian dalam penelitian pembungaan dibandingkan dengan 
induksi pembungaan. Hal ini disebabkan karena kedua tahapan tersebut 
umumnya memerlukan kondisi yang serupa, sehingga sering sulit dibedakan 
antar keduanya. Tetapi perbedaan tersebut dapat terlihat nyata pada 
rumput-rumputan di daerah musim sedang. Tahap induksi dan inisiasi 
biasanya jelas berbeda dan mempunyai persyaratan fotoperiode dan suhu 
yang jelas berbeda, yang secara alami keduanya dipisahkan oleh musim 
dingin.
Inisiasi pembungaan adalah ekspresi morfologis dari
 keadaan induksi dan umumnya terjadi dalam bagian meristematis tanaman. 
Secara morfologis, konversi dari suatu ujung vegetatif ke suatu 
pembungaan dari satu bentuk permulaan ke anthesis adalah relatif 
berjalan secara bertahap dan berurutan. Menurut Lang (1952) pembagian 
tahapan proses pembentukan bunga dapat dipisahkan menjadi 4 tahap 
setelah tahap induksi pembungaan menurut Copeland (1976), yaitu:
1.      Inisiasi pembungaan, diferensiasi ke primordia pembungaan
2.    Organisasi pembungaan, diferensiasi ke pembentukan individu-individu bunga
3.    Pemasakan
 bunga meliputi beberapa proses yang berurutan: pertumbuhan 
bagian-bagian bunga, diferensiasi ke jaringan sporogenous, meiosis, 
pollen dan perkembangan embriosac.
4.     Anthesis
Menurut Gardner dan Loomis (1953) induksi pembungaan adalah produksi rangsangan  pembungaan
 (suatu perubahan kimiawi pada ujung pucuk) sebagai respon terhadap 
faktor luar yang diperlukannya, misalnya temperatur dingin (tidak 
tumbuh) dan hari pendek musim gugur untuk rumput Orchard. 
Sedangkan inisiasi pembungaan adalah permulaan pembungaan atau 
transformasi dari titik tumbuh yang telah terinduksi, tetapi secara 
morfologis berbentuk vegetatif menjadi pemula pembungaan sebagai respon 
terhadap faktor luar yang diperlukannya seperti hari panjang (malam 
pendek) dan temperatur  yang cukup hangat pada musim semi (pada rumput Orchard).
Perubahan pada titik tumbuh akan nampak jika 
dilihat secara mikroskopik pada bagian meristematis yang mengalami 
perubahan dari vegetatif ke pertumbuhan reproduktif. Secara mikroskopis 
akan nampak bahwa bagian ujung meristematis pertumbuhan vegetatif nampak
 runcing, sedangkan jika pertumbuhan beralih ke pertumbuhan reproduktif 
akan dimulai dengan pertumbuhan ujung meristem yang mulai mendatar dan 
akhirnya terbentuk primordia sepal.
Sumber: Buku Ajar Fisiologi Benih Program Studi Agronomi FP UNS
Oleh : Tim Penyusun Buku Fisiologi Benih, 2007
 
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar. Kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan blog ini. Terima kasih