Stomata akan membuka jika tekanan turgor
kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga
disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan
air dari satu sel ke sel lainnya sebagaimana dijelaskan sebelumnya akan
selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel dengan
potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan
tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) di dalam
cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi
osmotik sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor
sel tersebut tetap, maka keseluruhan potensi air sel akan pula menurun.
Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang
teralrut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+)
pada sel penjaga. Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya.
Peningkatan konsentrasi kalium sebesar 0,5 M cukup untuk menurunkan
potensi osmotik sel sekitar 2,0 MPa. Korelasi positif antara peningkatan
konsentrasi ion kalium dengan pembukaan stomata secara konsisten
ditemukan pada semua spesies yang telah diteliti.
Cahaya diketahui berperan merangsang
masuknya ion kalium ke sel penjaga dan jika tumbuhan tersebut kemudian
ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan kembali keluar sel
penjaga. Akan tetapi stomata akan membuka walaupun dalam gelap jika
ditempatkan dalam udara yang bebas CO2. Cahaya merah dan biru
diketahui efektif dalam merangsang pembukaan stomata, tetapi jika
dibandingkan antara kedua panjang gelombang cahaya tersebut, maka cahaya
biru agaknya lebih efektif dibandingkan cahaya merah. Pada intensitas
rendah, di mana cahaya merah tidak menunjukkan pengaruh, cahaya biru
telah dapat mempengaruhi pembukaan stomata.
Cahaya biru selain merangsang masuknya
ion kalium ke sel penjaga, juga berperan dalam pemecahan molekul pati
untuk meghasilkan fosfoenol piruvat (PEP) yang dapat menerima CO2 untuk membentuk asam malat. Untuk menjaga netralitas muatan listrik,
maka masuknya ion kalium harus diikuti dengan masuknya suatu anion. Pada
beberapa spesies dilaporkan bahwa anion tersebut adalah ion klor (Cl-).
Tetapi beberapa peneliti lain melaporkan bahwa mereka tidak melihat
adanya anion yang masuk ke sel penjaga bersama ion kalium tersebut.
Untuk menjaga netralitas muatan listrik, ion Hidrogen (H+) keluar dari sel penjaga.
Asam-asam organik disintesis dalam sel
penjaga sebagai tanggapan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan
stomata membuka. Asam organik yang disintesis umumnya adalah asam malat.
Ion-ion hidrogen terkandung dalam asam organik tersebut. Hal ini akan
menyebabkan pH sel penjaga akan turun jika ion hidrogen ini tidak
dikirim keluar dari sel penjaga. Bertambahnya ion yang terlarut di dalam
cairan sel (K+ dan malat) akan menyebabkan semakin rendahnya potensi osmotik sel penjaga.
SUMBER:
Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan
Benyamin Lakitan, PT Raja Grafindo Persada
Jakarta, 2007
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar. Kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan blog ini. Terima kasih